*Postingan ini merupakan rangkuman dari diskusi secara online di pelataran Whatsapp yang dilaksanakan pada Sabtu, 3 November 2018 a.ka. Malam Minggu :v wkwkkw
Selayang Pandang tentang Materi
C. Proses Jadi Mawapres
Berbicara tentang lika-liku jadi mahasiswa berprestasi, mungkin setiap orang punya cerita yang berbeda-beda. Namun, izinkan kali ini saya berbagi cerita pada teman-teman bagaimana perjalanan yang saya lalui.
Menjadi mahasiswa berprestasi merupakan impian yang muncul ketika tahun pertama perkuliahan. Impian itu saya tuliskan dan saya tempelkan di dinding kamar kost. Saat itu saya sama sekali belum mempunyai prestasi apa-apa. Hanya deretan kegagalan demi kegagalan yang saya terima. Lomba-lomba yang saya ikuti rata-rata GAGAL semua. Lalu, apakah berhenti sampai di sana? Tentu Tidak! Saya kembali mencoba dan terus mencoba, hingga pada akhirnya lolos lomba karya tulis ilmiah dan langsung Allah kasih bonus Juara. Dan deretan-deratan keberhasilan serta juara-juara lainnya mengikuti, mulai dari lomba menulis fiksi dan Ilmiah, Lomba debat, Lomba MTQ cabang Khat, juga Allah izinkan menerbitkan buku Solo perdana tentang perjalanan saya selama exchange di Jepang yang berjudul “Sakura with You” dan berkesempatan mengisi seminar-seminar motivasi di dalam dan luar kampus.
Pada tahun ketiga perkuliahan, saya memberanikan diri untuk ikut seleksi mawapres Tk.Jurusan, qadarullah lolos dan lanjut seleksi di Tk.Fakultas. Di sini sudah mulai terasa gregetnya bermain dengan ‘deadline’, saya benar-benar kewalahan mengingat seleksi ini tanggalnya berdekatan dengan Lomba Debat di Bengkulu. Jadi saya harus menyiapkan semua berkas sebelum pergi ke Bengkulu. Bahkan saya nyaris tidak diizinkan pergi lomba oleh pihak jurusan, akhirnya diizinkan dengan syarat selesai lomba langsung balik ke Padang dan tidak mengikuti fieldtrip. Saat itu saya menempuh perjalanan Bengkulu-Padang kurang lebih 18 jam menggunakan bus. Sesampainya di Padang, tanpa istirahat--di hari yang sama saya langsung nge-take video untuk syarat seleksi Tk.Fakultas.
Qadarullah saya diamanahkan mendapat juara 1 dan mewakili fakultas di tingkat Universitas. Tantangan baru muncul kembali, saya juga dinyatakan lolos Lomba Cerita Inspiratif di Universitas Bangka Belitung. Dan jeda antara kepulangan saya dengan seleksi Mawapres Tk.Universitas hanya satu malam. Kepulangan tanggal 9 Maret malam dan seleksi Tk.Universitas tanggal 10 Maret pagi. Untuk lomba kali ini saya mendapat larangan dari berbagai pihak, mulai dari Ketua UPP, Ketua Jurusan dan Wakil Dekan 3, sedangkan tiket pesawat sudah dibeli. Semua meminta saya untuk fokus ke seleksi Tk.Universitas dan batalkan ke Bangka Belitung, karena begitu besar harapan beliau agar Fakultas Ilmu Pendidikan juga bisa menjadi Mawapres Utama, mengingat Fakultas Ilmu pendidikan belum pernah menjadi Mawapres Utama UNP. Akhirnya dengan lobi dan upaya meyakinkan berbagai pihak serta berjanji akan berusaha membawa juara, dengan berat hati beliau mengizinkan saya pergi. Qadarullah, saya berhasil mendapat Juara 2 Lomba Cerita Inspiratif di Bangka Belitung.
Paginya dengan menempuh perjalanan dari kampus cabang ke kampus pusat 1 jam perjalanan, 2 kali naik angkot dan disertai macet, saya langsung bergegas menuju tempat seleksi. Sepanjang perjalanan, telpon saya tak henti berdering, mulai dari ketua HMJ, Kajur, Wakil dekan III dan pihak rektorat silih berganti menanyakan keberadaan saya, karena seleksi akan segera dimulai. Alhamdulillah wa qadarullah, saya sampai sebelum bapak WR III membuka acara. Dan saya bisa mengikuti rangkaian proses seleksi bersama mawapres lainnya. Hingga pada akhirnya Alhamdulillah wa qadarullah saya terpilih menjadi Mawapres Utama UNP 2018 dan lanjut mengikuti seleksi Nasional dengan tantangan yang tak kalah lebih dahsyat lagi. Memang, semua butuh pengorbanan, ga ada yang instan. InsyaAllah, If U can dream it, You can get it! (*maapkan atas curhat ini :v wkwkkw)
Assalamu’alaykum wr wb....
Makasih pada kakak moderator yang telah membuka diskusi ini. Saya sangat senang sekali bisa berada diantara teman-teman hebat yang luar biasa; yang udah ikhlas ngerelain waktu malam minggunya untuk ikut diskusi ini^^ (*mohon ijin panggilnya teman2 ya^^ meski ada beberapa senior saya disini. Hehehe)
Oh iya, sebelumnya posisi kita sama ya, sama-sama belajar^^
Saya tidak lebih hebat dari teman-teman yang ada di sini, pun tak lebih pintar dari teman-teman di sini.
Bismillah....Alhamdulillah wa qadarullah... Hingga detik ini masih Allah izinkan untuk belajar dan berbagi sedikit pengalaman yang belum seberapa dibanding teman-teman semua.
Halo semuanya, perkenalkan saya Dinni Ramayani, mahasiswa aktif semester 7 jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Negeri Padang (UNP) Kebetulan saya terpilih menjadi mahasiswa berprestasi utama UNP 2018 di ajang pilmapres beberapa bulan lalu. Namun gelar mawapres ini bukan berarti saya paling hebat dan paling berprestasi diantara mahasiswa lainnya. Juga bukan berarti saya lebih hebat dari teman-teman semua. Masih banyak mahasiswa yang punya prestasi lebih daripada saya. Hanya saja, saat itu alhamdulillah wa qadarullah....saya yang Allah beri amanah untuk menjadi mawapres utama UNP.
Ada banyak contoh prestasi yang dapat teman-teman raih. Prestasi di bidang akademik, misalnya berupa IPK Camlaude, menguasai teori mata kuliah, bahkan disematkan gelar “Mahasiswa Berprestasi” karena banyaknya prestasi yang diraih. Prestasi non akademik seperti menjadi juara sepakbola, juara MTQ, dan sebagainya. Prestasi kontribusi misalnya menjadi pemimpin di organisasi, menjadi volunter di berbagai komunitas. Namun, bagi saya, melakukan usaha-usaha terbaik dari setiap detik yang telah Allah beri adalah perwujudan dari kata ‘prestasi’ itu sendiri.
Sebab,
"Berprestasi tidak hanya diukur dan dinilai dari bongkahan medali. Tidak dilihat dari sertifikat dan puluhan tropi. Tapi berprestasi adalah tentang berapa banyak manfaat yang sudah kita tebari untuk agama&bumi pertiwi pada guliran detik yang dilalui."
Tentang alasan kenapa kita harus berprestasi....
Yakni karena banyak hal yang bisa kita lakukan dengan prestasi. Jika teman-teman adalah pemegang prinsip untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi yang lainnya. Maka dengan berprestasi adalah salah satu jalannya. Bagi saya, "Jika belajar adalah ibadah, maka berprestasi itu adalah dakwah."
Sebelumnya saya ingin bertanya pada teman-teman. Pernahkah teman-teman terinspirasi karena prestasi yang berhasil diraih oleh seseorang? (*Jawabnya dalam hati aja ya :D) hehehe.
Jika pernah, maka selamat! Teman-teman adalah salah satu orang yang beruntung. Sebab teman-teman telah Allah gerakkan hatinya untuk mau belajar lebih banyak lagi.
***
Sesi Tanya Jawab
1. Pertanyaan pertama :
Dalam beberapa kesempatan saya mencoba mengikuti berbagai macam lomba, terhitung sudah banyak sekali gagalnya saya dalam menjuarai lomba. Sampai saya heran kok orang-orang begitu gampangnya ya memenangkan lomba ini dan itu. Lantas saya juara pun tidak pernah. Adakah yg salah dengan saya?
Jawab :
Terima kasih atas pertanyaannya kak^^ Waahhh sebelumnya selamat karna kakak udah berusaha ngabisin jatah gagalnya. Karna tiap kita punya jatah gagal. Ga ada yang langsung berhasil. Adapun yg brhasil itu krena sudah disiapkan dr jauh2 hari. Ga instant juga.
No.... Big no! Ga ada yang salah dg kakak.
Tapi maybe cara atau strateginya yang salah.
Sama hal nya ketika saya pertama2 ikut lomba.
Maka caranya evaluasi karya kita, dan lihat karya mereka2 yg juara sbgai panduan. ☺☺
InsyaAllah seiring brjalannya waktu, kita akan jadi paham dimana letak kekurangannya☺
2. Pertanyaan kedua :
Yg ingin saya tanyakan adalah disana saya membaca tulisan anda _saat itu saya sama sekali belum mempunyai prestasi apa2, hanya deretan kegagalan demi kegagalan yg saya terima._Nah di smt 7 saya ini, rasanya bakat saya masih belum terlalu nampak seperti kebanyakan org² di bidang akademik, bidang debat, menulis ilmiah, dll. Jd skrg ini saya masih bingung dg diri saya, namun, keinginan buat mengukir prestasi tsb slalu membara di dlm diri saya, bagaimana solusinya dan nasehatnya? Apakah sebelum kak Dinni berkuliah, kakak juga sudah mengikuti perlombaan²?_
Jawab :
Percayalah.. Bahwa tiap kita punya potensi☺ Dikasih langsung sama Allah ☺
Sekarang coba list apa2 aja kelebihan dan kekurangan diri kita.
Dan yang terpenting....luruskan niat kita, tujuan untuk brprestasi itu apa?
Temukan passion kamu... Untuk menemukannya kamu butuh mencoba beberapa hal, salah satu caranya adalah masuk organisasi dan gabung di forum2 yang sekiranya bermanfaat. Lambat laun akan ketemu passion kamu dimana.
Pernah....
Saat SMA saya pernah ikut lomba2. Namun gagal terruuusss. Wkwkwk
Hingga di kelas 2 SMA pernah juara 2 OSN Kebumian Tk.Kabupaten. Dan di penghujung SMA Allah kasih bonus perjuangan buat ke Jepang ☺ Tentang perjuangannya bisa di cek juga di video sederhana ini. Semoga bermanfaat.
3. Pertanyaan ketiga
Kaka ingin tanya. Apakah dalam perjuangan Kak dini , kaka punya role model? Kalo iya siapa dan apa alasannya?
Jawab :
Punyaaaaaa.... Banyaaaakkk bangeeeeettttt☺
Ini terlepas dr perjuangan Rasulullah, istri2nya dan para sahabat ya... Tentunya deretan ini slalu jadi role model utama. Namun, selain dari itu role model terbesar adalah kedua orang tua. Karena beliau yang selalu mndukung dan mendoakan. Dan.... Role model lainnya adalah senior2 yang lebih dulu berjuang dan berprestasi. Siapapun itu akan saya ikuti. Prinsip saya, kalau mau jadi orang sukses harus mengikuti langkah2 orang sukses☺ Saya suka belajar dari manapun dan dari siapapun ^_^
*lanjut di postingan berikutnya yaahhh ^^